Minggu, 04 November 2018

TAHAPAN MENDENGAR SUARA DAN MENYIMAK KOMPREHENSI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSBqkCa4w7cITTpekU_DPgyjUm4KO2mLKfjOkxnU7anDWXhq31Yi-Wrgvfszb_dZ1GbEc72KXEN0TtxBfmhTUx3EvYuZsmZeWX-V8I9yRQ3jN3ShzCJBcxROgHsKhca-vu4mFMlKZpXnlL/s1600/bagian+penampang+telinga.jpg


Telinga dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

Telinga bagian luar (a) terdiri atas daun telinga dan lubang telinga. Daun telinga berfungsi membantu memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga dan lubang telinga menyalurkan suara ke selaput gendang telinga. 

Telinga bagian tengah (b) terdiri atas selaput gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran. Selaput gendang berfungsi menangkap suara dari lubang telinga. Tulang-tulang pendengaran berfungsi meneruskan getaran suara. Getaran suara tersebut berasal dari selaput gendang menuju telinga bagian dalam. Selain itu, pada telinga bagian tengah pun terdapat saluran yang menghubung-kan telinga dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini dinamakan saluran Eustashius. Saluran ini berfungsi mengatur tekanan udara di dalam dan di luar telinga tetap seimbang. 

Telinga bagian dalam (c) terdiri atas rumah siput dan alat keseimbangan. Rumah siput memiliki sel saraf. Rumah siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran. Getaran suara yang diterima dikirim kan oleh sel saraf ke otak. 





Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi?

Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut ini.



Proses perjalanan bunyi

Mekanisme proses mendengar sesuai gambar di atas adalah sebagai berikut!


1.      Gelombang bunyi diterima daun telinga.
2.      Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
3.       Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
4.      Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel).
5.       Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
6.      Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
7.      Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.

 


Bagan: Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia

Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi antara 20 - 20 000 getaran/ detik (Hz).


PROSES MENYIMAK KOMPREHENSI

Kegiatan komunikasi banyak dilakukan secara isan, sehingga kemampuan menymak sangat penting dimiliki oleh setiap pemakai bahasa. Dengan kemampuan menyiniak yang baik, pemahaman yang tepat terhadap pesan dapat tercapai. Pemahaman yang utuh dan tepat hanya dapai terjadi bila penyimak atau pendengar secara aktif memproses apa yang didengarnya itu melalui komponen-komponen tertentu yang bekerja derigan baik dalam dirinya. Adapun komponen yang termasuk dalam proses menyimak ialah, rangsangan berupa bunyi, penerimaan pesan, perhatian, penyeleksian, dan pemberian makna dari pesan yang disampaikan. Berikut aspek-aspek yang terlibat di dalam proses menyimak akan diuraikan secara rinci. 
a.      Rangsang Bunyi 
    Banyak ahli yang memberikan pendapataya tentang simbol-simbol dari pembicaraan yang diterima seseorang dalam proses menyimak. Weaver (1972) memasaukkan kata-kata, bunyi isyarat dan bunyi-bunyi lainnya selain bunyi linguistic, sebagai tipe-tipe symbol bunyi yang dapat diterima dan dimaknai oleh penyimak. Bila seseorang meneriakkan "ada kebakaran!", maka teriakan itu sama maknanya dengan isyarat bunyi sirene mobil pemadam kebakaran. 

b.      Penerimaan Oleh Alat Dengar 
 Menerima pesan dalam menyimak merupakan proses mendengarkan rangsangan yang berupa bunyi. Gelombang-gelombang suara yang berjalan melalui udara merangsang telinga penerima yang menyebabkan si penerima berita mengaktiflcan pendengarannya, mula-mula bempa dorongan atau rangsangan pada syaraf-syaraf.
Kerja syaraf-syaraf itu terjadi berkat adanya kendali otak. Tahap ini disebut tahap fciologis.berita yang dating ke telinga penyimak dalam bentuk gelombang itu diolah oleh otak kanan jalan mencocokkan gejala-gejala itu dengan pengetahuan system bunyi bahasa. Tahap ini disebut tahap linguistik. 

c.       Perhatian dan Penyeleksian
     Seperti yang telah diuraiakan pada bagian terdahulu bahwa dalam berbagai fase kehidupan, manusia menjadikan menyimak sebagai media untuk memahami sesuatu. Dalam proses pendidikan misalnya, hampir seluruh kegiatan penyampaian bahan/materi pendidikan mengandalkan pada comprehensive listening. Oleh sebab itu untuk menjadi pendengar komprehensif yang baik, kita hanya perlu berkonsentrasi pada pesan-pesan yang disampaikan, selanjutnya mencari kaitan antara satu pesan dengan lainnya untuk akhirnya sampai pada pemahaman yang dikehendaki, tidak perlu membuat penafsiran terlalu kritis pada pesan yang disampaikan oleh si pembicara. 

d.      Pemberian Makna
    Selanjutnya, proses menyimak melalui pemberian makna. Proses ini mengacu pada interpretasian atau pemahaman terhadap pesan yang didengar dan diterima. Dalam proses ini tujuan menyimak adalah untuk menghasilkan makna semirip atau sedekat mungkin dengan pesan yang diberikan pembicara. Bagaimanapun, karena pemberi pesan dan penyimak memiliki perbedaan pengalaman, perasaan, dan harapan, tujuan yang diharapkan itu tidak selalu tercapai.